SUNGAIPENUH, JAMBI - Terkait kisruh tenaga Honorer rumah sakit MHA Thalib dan Puskesmas kota Sungai Penuh yang dirumahkan menjadi isu hangat ditengah masyarakat. Bahkan polemik itu disorot berbagai kalangan awak media.
Pasalnya, sejumlah tenaga honorer dirumahkan tatkala era Ahmadi Zubir - Alvia Santoni menjabat sebagai Walikota dan Wakil Walikota.
Kisruh itupun membuat direktur RS MHA Thalib Dr.Iwan Suwindra, SpB angkat bicara. Menurut dia, terkait isu miring tersebut bukan tidak berdasar. Alasan dirumahkan sejumlah tenaga honorer itu salah satunya adalah terkait dengan kreadibilitas dan kualitas.
"Ini semua agar sumber daya manusia yang ada di rumah sakit benar benar memiliki kredibilitas yang tinggi dan berkualitas serta berdisiplin didalam melaksanakan SOP dan etika profesi, " jelas Dirut RS MHA Thalib kepada awak media, Jum'at (28/1/2022).
Dibeberkan Iwan Suwindra, tentunya dengan dasar hukum itu, sehingga membuat jajaran bisa bekerja dan melaksanakan profesi mereka sesuai dengan tupoksi. Mereka yang kita rumahkan ada yang tidak disiplin dan tidak memiliki STR.
"Iya, disamping itu setiap tahun kita selalu membuat MoU dan pernyatan terhadap semua tenaga honorer sesuai dengan aturan yang ada dimana mereka tidak boleh bekerja di dua tempat karena ini sangat mengganggu pelayanan RSUD MHA Thalib, Karena prioritas kita kedepannya adalah kepuasan didalam memberikan pelayanan dengan SPM sesuai dengan perwako, " kata Iwan Suwindra.
Menurut Iwan, tugas berat itu akan berhasil apabila ada dukungan dari berbagai pihak, mulai dari masyarakat, pengunjung yang sadar akan prosedur pelayanan yang diberikan.
"Disamping itu juga kita ingin mengevaluasi beban kerja dan operasional rumah sakit, terkait dengan jumlah karyawan honorer RS yang cukup banyak agar tunjangan kesejahteraan sesuai dgn beban kerja mereka. Kami mohon doa dan dukungan kita semua agar kami bisa memberikan yang terbaik dan kita bisa lepas dari pandemi ini, " pinta Direkur RSU MH Thalib. (sony)